Oleh. Iswanto Karso. M.Sc. RN.*
Pada hari ini, Jumat 12 Mei di peringati sebagai hari keperawatan dunia atau dalam dunia internasional di kenal sebagai “International Nurse day. Bagi siapapun yang menimba ilmu keperawatan maka mustahil tidak mengenal sosok seorang wanita yang menjadi inspirasi lahirnya keperawatan modern di dunia. Seorang wanita yang lahir di kota Italia tanggal 12 Mei tahun 1820 tersebut kemudian oleh keluarganya di beri nama sesuai nama kotanya yakni “”florence”. Beliau merupakan perumus salah satu teori dalam dunia perawat yang memberikan titik tekan bahwa faktor lingkungan sekitar, merupakan faktor dominan terhadap rentang sehat-sakit seseorang.
Florence, yang oleh keluarganya di bawa pindah ke Inggris, juga merupakan seorang perawat sekaligus penulis yang mempunyai banyak pengalaman dalam merawat para pasien terutama saat perang. Seperti kita ketahui bersama, bahwa peristiwa fenomenal yang mengangkat namanya adalah ketika ia membawa sekitar 38 anggota perawat untuk membantu merawat tentara Inggris pada saat perang Crimea. Pada saat perang inilah Florence dan teman-temannya merawat pasukan Inggris siang dan malam . Aktivitas Inilah yang akhirnya membuat nama Florence di kenal dengan julukan Lady with The lamp” atau Wanita dengan Lentera. Sebutan ini berkaitan dengan kebiasaan para perawat saat malam hari yang membawa “lampu” semacam “lentera” untuk membantu mengecek kondisi pasien. Sehingga ketika peristiwa itu berlalu, Florence yang dikenal dengan sebutan sang “Wanita dengan lentera”” akhirnya di jadikan sebagai simbol keperawatan modern di dunia. Nama Florence Nightingale sendiri juga di jadikan sebagai tonggak awal keperawatan modern.
Dalam dunia Keperawatan, hampir semuanya bercerita seputar kejadian di atas tanpa di ungkap kenapa ia harus jauh-jauh dari Inggris ke Krimea, Ukraina (Sekarang ikut Rusia). Termasuk juga perang Krimea” yang menjadi peristiwa fenomenal tersebut jarang sekali di sampaikan dalam pendidikan keperawatan. Sehingga penulis perlu untuk sedikit mengulas perang tersebut, agar para perawat juga mempunyai tambahan informasi tentang peristiwa fenomenal yang mengangkat nama tokoh keperawatan tersebut.
Krimea adalah sebuah kota di selatan ukranina, yang pernah menjadi wilayah Islam lewat jalan tentara Tartar atau yang di kenal sebagai Golden Hordeatau Kabilah Emas. Sebagai kota Islam, maka Krimea juga termasuk bagian dari kehilafahan Utsmani yang ber-ibukota di Istanbul (Sekarang Turki). Pada tahun 1783 atau sekitar 40 tahun sebelum Florence Nightingale lahir, Kota ini di invasi oleh Rusia, dan sekitar 350 ribu kaum muslim krimea terbunuh.
Khilafah Utsmani yang merupakan pemilik wilayah Krimea kemudian berusaha merebut kembali wilayah tersebut sehingga terjadi perang Krimea antara Oktober 1853 hingga Maret 1856. Dalam perang tersebut, Inggris dan Perancis bergabung dengan tentara Khilafah dalam rangka membebaskan wilayah Krimea dari Rusia. Pada saat perang inilah sebuah Barak yang pernah di bangun oleh sultan Selim ke 3 yang di kenal dengan Selimiye Barracks, di alokasikan kepada tentara Inggris untuk di pakai sebagai rumah sakit sementara. Di rumah sakit inilah, Florence dan teman-teman perawatnya didatangkan dari Inggris sekitar tahun 1854. Sekitar 6000 tentara yang meninggal di barak ini yang kebanyakan di akibatkan oleh cholera. Dan tentara yang meninggal tersebut akhirnya di makamkan di samping barak tersebut yang selanjutnya juga di kenal sebagai Haidar Pasha Cemetery.
Sebagai kesimpulan uraian di atas, maka sebenarnya keperawatan mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Khilafah. Bahkan, lahirnya peristiwa fenomenal yang menjadikan Florence di kenal sebagai “Lady with the Lamp” adalah di Barak yang di bangun oleh Sultan salim 3 yang merupakan Khalifah / Pemimpin dari Khilafah Utsmani. Sistem pemerintahan Khilafah yang ikut menjadi faktor melambungnya nama tokoh keperawatan tersebut, pada akhirnya juga di hancurkan oleh Inggris itu sendiri pada tahun 1924, sekitar 14 tahun setelah wafatnya Florence Nightingale. Sistem Khilafah inilah yang pada akhir-akhir ini mulai banyak di bicarakan di Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa keperawatan sebaiknya juga mengetahui bahwa keperawatan dan sistem khilafah”mempunyai hubungan yang sangat dekat.
*Penulis adalah Perawat dan Dosen Keperawatan di STIKES PEMKAB JOMBANG.