Tetap Sehat Dengan Berolahraga

0
3695

Oleh: Dwi Kirana LS, Amd.R (Anggota HELP-S)

Ungkapan slogan berikut mendorong pada diri kita untuk semangat didalam berolahraga, seperti kata orang yunani kuno di abad 40 SM yang mengatakan _Mens sana in corpora sano._ Maksudnya apabila jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat begitu pula dengan sebaliknya. Dalam peribahasa orang bahari nusantara di abad 5 M, yang mengatakan

berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Artinya bila ingin mendapatkan kesenangan atau keberhasilan dikemudian hari haruslah berani bersusah payah

terlebih dahulu. Demikian halnya pesan Nabi SAW di abad 6 M, _Sihataka qobla saqomik._ Pergunakan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu.

Pada kondisi sehat, semua aktifitas dapat kita lakukan termasuk dalam bidang olahraga. Rasulullah SAW telah memerintahkan agar anak-anak muslim diajari olahraga berenang, berkuda dan memanah. Suatu tamsil olahraga yang dapat dipakai untuk kelangsungan  hidup, membela diri dan tentunya untuk berjihad.  Kalau  mentadaburi  al quran  yang mengisahkan tentang bahtera yang dipakai nabi Nuh AS di abad 30 SM(3993 – 3043) pada surat al Qomar  ayat 15 yang artinya “Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal (bahtera) itu sebagai pelajaran,maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”

Olahraga mendayung dan berenang, itu untuk survivalnya kaum yang mau mengikuti ajaran Nuh AS disaat petaka air bah, azab yang membinasakan kaumnya sebagaimana firman Alloh: “ Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan  dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “binasalah orang-orang yang zalim.” (TQs. Huud : 44)

Ketika angkatan laut muslim pertama dibangun, modal pertamanya jelas keimanan. Mereka termotivasi oleh berbagai seruan quran ataupun hadits Rosulullah SAW, bahwa kaum muslim adalah umat yang terbaik dan bahwa sebaik-baik pasukan adalah yang masuk Konstantinopel atau Roma. Motivasi mabdai ini yang menjaga semangat mereka juga dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai tehnologi yang dibutuhkan. Ada yang ke Mesir untuk belajar astronomi, ada yang ke Cina untuk belajar membuat kompas, ada yang pergi ke Yunani untuk menggambar peta, juga ada yang mengkaji kitab Almagest karangan Ptolomeus agar mengetahui posisi lintang bujur suatu tempat hanya dengan membaca jam dan mengukur sudut tinggi matahari, bulan, atau bintang. Kemudian pembuatan kapal menjadi industri besar di negeri-negeri Islam, baik dalam kontruksi kapal dagang maupun kapal perang. Selain galangan kapal utama,  terdapat  galangan-galangan pribadi di pinggir sungai besar dan disepanjang pantai di teluk dan laut merah. Al Muqaddasi di abad 4 H  (10 M) mendaftar beberapa lusin jenis tipe dan nama  kapal yang ada  mulai dari perahu bercadik  yang kecil dan kapal dagang besar dengan kapasitas lebih dari 1000 ton dan kapal perang yang menampung 1500 orang yang digunakan hingga abad sesudahnya.

Khilafah banyak membangun pemandian umum di dalam gedung tertutup, di mana pemandian khusus pria terpisah sama sekali dari pemandian wanita, dengan penjaga yang hanya dari jenis kelamin yang sama. Walhasil olahraga berenang dipelajari dan dinikmati secara sehat, tanpa risiko-risiko pelanggaran terhadap syariat. Sebagian sisa-sisa pemandian ini masih dapat dilihat sampai sekarang di Cairo, Damaskus, dan Istambul. Model pemandian semacam ini oleh orang Eropa disebut dengan _”Turkish Bath”._ Kemampuan berenang para mujahid terbukti disaat berperang, mereka sengaja menabrakkan kapal-kapalnya ke kapal musuh dan meloncat ke dalam air beberapa menit sebelum terbenturnya kapal mereka, lalu membidik kapal musuh yang tersangkut itu dengan panah berapi.

Olahraga berkuda dan memanah dulu masuk dalam cabang olahraga atletik. Even asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana satu-satunya even adalah perlombaan lari atau _stade._ Atletik merupakan gabungan jenis olahraga lari, lompat dan lempar. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa: _Panhellenik Games The Pythian Game_ (dimulai 6 SM) digelar di Argolid setiap dua tahun. _The Isthmian Game_(dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. _The Roman Games_ Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi digelar di Delphi tiap empat tahun. _The Nemean Games_ (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Pada masa abad pertengahan, Eropa dimasa kegelapan sedang kekhilafahan Islam telah merambahnya sampai Spanyol dengan pusat pemerintan di Korduba, dunia olahraga diramaikan dengan melatih anak bangsawan untuk berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Begitupun di bagian timur wilayah nusantara di Kesulthanan Islam olahraga seperti ini di Kuningan masih terjaga dalam tradisi Saptonan hingga sekarang.

LEAVE A REPLY