AuliaYahya, Apt
PengurusIkatanApoteker Indonesia (IAI) Sulsel
AnggotaHealtcare Professionals for Sharia (HELP-S)
Setidaknyasudahduapetinggi di negeriini yang mengeluarkan data danfaktaterkaitperedarannarkoba di Indonesia.MerekaadalahKepalaBadanNarkotikaNasional (BNN) Komjen Budi WasesodanPanglima TNI JenderalGatotNurmantyo. Keduanyamenyampaikan data yang sama, 250 ton sabuasalChina masukke Indonesia setiaptahunnya.
Tentuiniangka yang sangatfantastis.Bayangkan, 250 ton sabu.Satu ton sabusajasudahcukupuntukdikonsumsioleh 5 jutapecandunarkoba.
“gila, ngeri, genting” ! taksanggupkitaberkata kata menjelaskanbahayanya.
Dalamsatukesempatanwawancara di media, Kepala BNN yang sempatmengakubanggatelahmenyitadanmenggagalkansebanyak 3,5 ton sabuuntukkurunwaktutahun 2016,tetapisetelahmendapatkaninformasibahwasejatinyajumlahsabu yang masuksebesar 250 ton, angka 3,5 ton itubelumadaapaapanya.
Terbaru, aparatmenyitasabuseberat 1 ton dengannilaimencapaiRp. 1,5Triliun (Kamis, 13/7/2017). Lagilagiiniangka yang sangatfantastisjikadibandikandengan dataakumulatif 2 tahunsebelumnyayakniRp. 85 Miliarpadatahun 2015 denganjumlahkasus 102 beserta 202 tersangka, danRp. 57 Miliarpadatahun 2016 mencakup 807 kasus yang diungkapdengan 1.238 tersangka.
MakawajarsajajikapetingginegerisekelasPanglima TNI menyatakanbahwaancamanNarkotikalebihmengkhawatirkanketimbangisuterorisme yang terlaludibesarbesarkan.Bukantanpaalasan, masihmenurutGatotNurmantyo, sedikitnya 15 ribu orang Indonesia meninggalduniasetiaptahunnyaakibatnarkoba.
Ya, diselaapresiasiterhadapkinerja BNN akhirakhirini yang telahbekerjasekuattenagamenghadangperedarannarkoba di wilayahnusantara, angka 250 ton sabubetulbetulancaman yang nyata didepanmata.
Genting,sekalilagigenting
Indonesia kinimenjadi target peredarannarkotikainternasional. Mengacupadateoridasarpenawarandanpermintaan (supply and demand) dalamilmuekonomi, bagaimanadigambarkanhubungan-hubungan di pasar, antaraparacalonpembelidanpenjualdarisuatubarang, makatidakmungkinadabarang yang dipasokkalautidakada yang pesan.
Dari data yang ada, jumlahpecandunarkotika yang direhabilitasipadatahun 2016 mencapaiangka 42.429 orang.SedangkanuntukawalJanuari – Juni 2017 telahdirehabilitasisebanyak 16.185 orang pecandu.
Bagaimanadengan data parapenggunadanpecandunarkoba yang belumtertangani ?berkali kali lipatsudahtentu.
Belumlagikitaberbicaradarisisiperedaranuang yang ada.Asumsikasar, untukjenissabukualitaswahid, satu gram sabudapat di hargaiRp. 2 – 2,5juta, makasilahkandikalkulasiberapa rupiah untukpenjualan 250 ton sabu.
Hal lain yang inginpenulissampaikanadalah, regulasidanpenindakan yang berlakubelumefektifmembuat kapok mafia narkoba di Indonesia. Data dari BNN per Juli 2017, baru 18 terpidanakasusnarkoba yang di eksekusimati.Kemudian, dari 512 jenisnarkoba yang adadkenal di dunia, kuranglebih 54 jenisdiantaranyasudahmasukke Indonesia, namunbaru 43 jenisnarkoba yang masukdalam data KementerianKesehatan.
Mengingatkondisigeografis Indonesia yang terbuka, menjadiruangtersendiribagisindikatinternasionaldannasionaluntukmenjadikan Indonesia sebagaipangsapasarnarkobainternasional.
Disebalik data danfaktadiatas, melaluitulisanini, penulisinginmengingatkankepadakitasemua, bahwaasumsi proxy war yang duludiungkapkanolehsejumlahpengamatmendekatikebenarandanbukansekedarisapanjempolbelaka.
Silahkancermati media, catatsatupersatukasusnarkoba yang adadanberhasildiungkap.Tiangpancangbeton, bingkailukisan, mesin diesel, cabai, bawangmerah, pembalutwanita, kurirlansiadanseribumacamcaralainnya, makadisanakitaakanmerujukpadasatu kata kunci yang sama, “China”.
Tuntassudahkitamembacasejarahperangcandu yang dilancarkanoleh China, dansemogakitatidakmenutupmatadengansegalakemungkinan yang ada, sejarahsedangberulang, dan kali inimengarahkepadasatufakta, Indonesia sedangdirusakmelaluiperedarannarkotika