Menyusui Untuk Dunia

0
1262

Oleh: dr. Maria Ulfah (Anggota HELP-S, Praktisi kesehatan, pemerhati anak dan keluarga)

Beruntunglah anak manusia yang sempat ‘menetek’ Air Susu Ibu (ASI) dengan sempurna, karena tidak ada makanan di dunia ini yang sesempurna ASI. ASI adalah jenis makanan ‘ajaib’ yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi. Segala yang terbaik yang mengalir di tubuh ibu diolah menjadi yang terbaik diberikan ke bayi lewat ASI.

Makanan ajaib ini mengandung lebih dari 200 unsur zat makanan. Jenis karbohidrat yang dikandungnya paling cocok dengan bayi. Jenis proteinnya protein whey, yang halus lembut dan mudah dicerna, tak seperti protein susu sapi yang bergumpal dan sangat sukar dicerna usus bayi. Inilah yang menyebabkan bayi ASI eksklusif sangat jarang terkena diare. Perbandingannya, bayi tanpa ASI dengan bayi ASI eksklusif 14,2 kali lebih sering terkena diare.

Lemaknya adalah lemak rantai panjang yang dibutuhkan jaringan otak dalam jumlah yang tinggi. ASI juga mengandung banyak sekali hormon yang diperlukan tubuh. Hampir semua vitamin telah dipenuhi oleh ASI. Zat besi, zat yang tak dapat diserap sempurna dari susu sapi juga tersedia di dalamnya. Termasuk enzim-enzim yang diperlukan tubuh, yang tidak mungkin bisa didapatkan dari susu sapi kemasan. Dan tak kalah pentingnya, peranan kolustrum, yakni ASI di hari-hari pertama bayi yang berisi berbagai zat kekebalan.

Ajaib bukan? Dan yang lebih ajaibnya lagi, ASI mampu menyesuaikan kadarnya sendiri. Anda jangan heran bila menemukan kandungan ASI pada anak umur 1 minggu akan berbeda dengan anak umur 1 bulan atau sudah 1 tahun. ASI untuk anak perempuan berbeda dengan ASI untuk anak lelaki. Bahkan, bila kita mengecek, kandungan ASI saat siang akan berbeda dengan kandungannya waktu malam. Betul-betul makanan ajaib yang telah disetting sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan bayi.

ASI Membentuk Pribadi Tangguh

Klaus dan Kennel dalam teorinya menyebutkan masa kritis seorang bayi adalah pada saat 12 jam pertama dilahirkan. Kontak pada 1 jam pertama setelah melahirkan memberi pengalaman mendasar pada jabang bayi. Maka bagi ibu, hal terbaik yang bisa dia berikan dalam jam-jam pertama adalah kontak fisik berupa menyusui. Ini, menurut para ahli psikologi, akan membentuk ‘kelekatan’ yang sangat baik, yang akan membangun konstruksi mental yang kokoh dan tangguh di masa depannya.

Menyusu adalah proses adaptasi lingkungan yang paling ideal dari rahim ke dunia bebas. Dekapan ibu yang hangat saat menyusu merupakan tempat yang mirip dengan rahim. Inilah tempat yang paling aman bagi mereka. Saat mereka belajar di dunia barunya, lalu bertemu dengan sesuatu yang berasa perih atau mengancam, maka menyusu dalam dekapan hangat ibu adalah tempat yang paling ideal untuk menyembuhkan diri. Hingga bila saatnya tiba, dia akan telah begitu siap dan gagah menghadapi dunia

Betapa menakutkannya bagi sang bayi ketika baru saja keluar dari rahim dan diputus plasentanya, tiba-tiba saja dia disapa dengan zat yang asing, dijauhkan dari kehangatan ibunya. Tega sekali, mungkin begitu yang ada di alam pikiran sang bayi, memberikan susu dari sapi yang begitu asing, meski dikemas dengan nama susu formula bermerek, dibumbui dengan vitamin-vitamin dan dibrandol dengan harga yang menjulang tinggi. Tega sekali pula, melepas dia begitu saja di dunia luar, meski dalam ranjang bayi hangat yang paling mewah dihiasi mainan lucu. Tidak, sang bayi tidak mengerti harga dan kemewahan. Yang dibutuhkan dia sederhana… dekapan hangat bunda sambil menyusu.

Bunda, Mari Menyusui

Maka saat ini, ketika generasi di hadapan kita tampil dengan tubuh yang rentan sakit-sakitan. Sikap hidupnya pemalas, pembangkang, kriminal, seks bebas, dan beragam kenakalan lainnya maka kita patut mencurigai, jangan-jangan ada kontribusi ‘akibat tanpa ASI’ di sana.

Tanggal 1 Juni telah dicanangkan sebagai hari susu sedunia. Susu terutama ASI berperan penting dalam nutrisi yang sehat bagi dunia. Dan ASI lebih dari itu, berperan lebih penting lagi untuk pembentukan generasi yang sehat, tangguh, dan berkarakter. Saat ini, saat dunia tampak begitu kelam, maka tugas kitalah menyiapkan generasi-generasi cemerlang yang sehat, tangguh dan berkarakter… dan itu dimulai dengan pemberian ASI untuk para pemimpin generasi berikutnya.

Jadi para bunda, mari mengambil peranan untuk untuk masa depan dunia yang lebih baik. Mari menyusui, untuk dunia.

LEAVE A REPLY