15 September 2019, bertempat di aula SDIT Insantama Banjarmasin, dilaksanakan soft launching Program Ulama dan Da’i Sehat. Tampak belasan ulama dan da’i antri melakukan general medical check up. Healthcare Professionals for Sharia wilayah Banjarmasin sebagai penyelenggara mengerahkan sekitar 10 personel medis dan paramedis untuk menyukseskan acara tersebut.
“Program ini sebagai bentuk ihtirom atau penghormatan kami kepada para ulama dan da’i yang sudah bekerja keras berjuang membimbing umat” ungkap dr. H. Fauzan Muttaqien, Sp.JP, FIHA sebagai ketua penyelenggara.
“Ulama dan Da’i itu simpul penting umat. Ilmu itu ditarik dengan wafatnya ulama. Nah, ulama itu jangan sampai sakit-sakitan. Di tengah tantangan medan dakwah yang semakin berat, di tengah ramainya persekusi terhadap ulama, maka ulama dan da’i harus semakin diperkuat. Secara keilmuan dan semangat tentu kami tidak meragukan ketangguhannya. Tapi secara kesehatan, tugas kami untuk menjaga mereka” lanjutnya.
“Medical check up yang diselenggarakan kali ini terdiri atas pemeriksaan fisik rutin, status gizi, laboratorium darah, serta kesehatan jantung” jelas dr. H. Grifan Rabillah, salah satu dokter yang terlibat dalam medical check up “Selain itu dilaksanakan sesi konsultasi menyeluruh setelah pemeriksaan” ungkap dokter yang pada tahun ini baru saja dinobatkan sebagai dokter teladan se kabupaten Banjar.
Program Ulama dan Da’i Sehat ini rencananya akan dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia. Selain Medical Check Up, juga terdapat Layanan Satu Ulama Satu Dokter dan Perawat, dimana setiap ulama akan mendapatkan layanan dokter pribadi dan perawat pribadi yang bisa dihubungi secara khusus. Selain itu setiap Ulama akan diberikan buku kesehatan yang berisi informasi kesehatan beliau. Buku ini diharapkan dapat dibawa kemana-mana, setiap para ulama melakukan safari dakwah, sehingga kapanpun memerlukan pemeriksaan kesehatan buku ini dapat menjadi patokan.
“Program ini masih kami coba kembangkan. Tentunya masih banyak kekurangan di sana-sini. Untuk pembiayaan kami bertekad agar semuanya cuma-cuma. Tidak layak kami meminta bayaran kepada tuan guru tuan guru kami. Bahkan, kami berusaha, agar bukan para ulama yang mendatangi dokter. Tapi kami lah, para petugas kesehatan yang mendatangi ulama” tandas dr. Fauzan.