Pesan Dakwah 9 Rabbi’ul Akhir 1440H
By: Prof. Veni Hadju
Malam itu sy sangat berbahagia bertemu dengan seorang ibu. Namanya ibu Ida Mayora (81). Sy memang melihat keseriusannya sejak awal presentasi saya. Dialah anggota yg paling tua dalam pertemuan kajian komunitas muslim Indonesia di Canberra, Australia, saat itu. Saat diskusi dia mengajukan beberapa pertanyaan.
Ibu Ida baru saja sembuh dari penyakit stroke. Selama 2.5 bulan dia dirawat secara intensif di rumah sakit karena saat penyakit itu datang dia tidak mengingat apa2 lagi dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali. Tiba2 dia merasakan ada yg menyentuhnya dan dia teringat ada tempat utk meminta yaitu Sang Pencipta. Selanjutnya dia shalat dan banyak berdoa. Sejak itu terlihat kesembuhan perlahan-lahan. Para dokter yg semuanya non muslim tidak percaya akan apa yg terlihat. Mereka tidak yakin pasien seperti itu bs cepat sembuh.
Allah menjanjikan obat bagi setiap penyakit yg diturunkan-Nya. Sayang sekali obat selalu diartikan tablet atau kapsul atau bentuk lain yg dimasukkan ke dalam tubuh dan telah melalui uji coba bertahun-tahun. Doa, dzikir, dan kepasrahan kita kepada Yang Maha Agung seringkali terabaikan. Padahal dengan doa yg diijabah oleh Maha Penyembuh maka penyakit bisa segera menghilang.
Maha Benar Allah dengan firman’-Nya. Wasta’iinuu bishshabri washshalaati wa innahaa lakabiiratun illaa ‘alal khaasyi’iin (QS Al-Baqarah 2:45). Artinya: Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat kecuali bagi orang2 yg khusyuk.
SAAT ANDA SAKIT JANGAN LUPA MENGINGAT SANG PENYEMBUH DAN BERMOHONLAH DENGAN SABAR DAN SHALAT.