Tebar Sehat dan Rahmat di Bela Tauhid 212

Share

Oleh: dr. Fauzan Muttaqien, Sp.JP

Apalah diri ini bila dibanding sepuluhan juta manusia yang bertabur bershaf shaf di bela tauhid 212 kemarin. Ah, terasa begitu kerdil. Maka bila masing-masing peserta berlomba untuk berbagi di hari itu, maka kamipun tak ingin ketinggalan lomba. Kami menebar yang kami bisa: berbagi sehat.

Healthcare Professional for Sharia atau yang biasa disingkat HELP-S membuka dua posko kesehatan. Posko pertama mengangkangi Kedubes AS, sementara posko kedua tak jauh dari area patung kuda. Puluhan anggota HELPS yang tersebar di berbagai provinsi turut menyumbangkan keahliannya pada ajang ini. Posko HELPS terbilang memiliki pelayanan cukup lengkap dibandingkan yang lain. Berbagai bidang keahlian ngumpul, mulai dari dokter umum, hingga dokter spesialis. Dari yang penyakit dalam, ahli jantung, ahli bedah, ahli mikrobiologi, ahli anestesi bahkan ahli bedah plastik. Perawat, ahli kesehatan masyarakat, analis, bidan, farmasi, akupunkturis, terapis, ahli kesehatan kerja, bahkan dokter hewan juga ada. Kurang apa coba?

Tak heran, dari subuh hingga acara selesai pengunjung kedua posko selalu membludak. Posko kesehatan HELPS menyediakan konsultasi kesehatan gratis, medical check up berupa cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat gratis. Bukan hanya itu saja, posko juga menyediakan layanan pijat refleksi bagi yang badannya pegal-pegal.

Posko kesehatan HELPS terbilang cukup unik. Pertama, dari tampilan posko, yang penuh dengan bendera tauhid. “Kita ingin melebur bersama umat. Hari ini adalah hari perayaan bendera tauhid, maka kami juga tak mau kalah” jelas kami. Keunikan berikutnya, selain mendapat layanan kesehatan, para pengunjung juga mendapat penjelasan tentang bendera tauhid alliwa arroya. Para dokter setelah memeriksa, bukan hanya memberikan edukasi kesehatan, tapi juga memberikan edukasi ke pasien tentang apa itu bendera tauhid: alliwa yang berwarna putih, arroyah yang berwarna hitam. Keunikan yang ketiga, selain memberikan obat, dokter juga akan memberikan hadiah bendera tauhid kepada pasien. Semuanya: gratis!

“Ya harus gratis dong. Kita ingin mencontohkan beginilah nanti kalau khilafah tegak. Semua serba gratis” jawab saya ketika ada yang bertanya, kok sampai segitunya menggratiskan.

Hari beranjak siang, tatkala badan mulai letih. Wajar, hampir semua anggota sejak kemarin belum sempat merasakan tidur, mulai sore menyiapkan keperluan posko, membangun posko hingga melayani pasien. Namun, belum sempat kami memutuskan untuk merem barang sejenak. Tiba-tiba posko kembali mulai membludak. Bersamaan dengan arus peserta pulang yang berdesakan, mulai banyak yang pingsan dan lemas yang akhirnya harus dilarikan ke posko. Adrenalin kami kembali digenjot. Kelopak mata tetap harus terbuka. Satu persatu pasien ditangani. Bahkan posko sampai tak muat untuk menampung korban.

Rasulullah SAW bersabda: “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya : mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah”. (HR. Tirmidzi)

“Memang kita sudah layak masuk di kelompok yang kedua?” sergah salah seorang sahabat, “bukannya hadits itu buat pasukan di medan jihad?”
“Hmm.. berdoa sajalah tetap dapat kecipratan barakahnya. Anggap saja ini persiapan buat tahun depan” tanggap saya.
“Tahun depan? Reuni 212 tahun 2019 maksudnya?” tanyanya belum paham.
“Bukan. Tahun depan sudah ngga seperti ini. Tahun depan kita sudah buka posko kesehatan untuk tentara jihad fisabilillah” tatap saya serius.

Read more

Local News