Jakarta, helpsharia.com – Di hadapan 200 tenaga kesehatan muslim dari seluruh penjuru Indonesia, KH Hafidz Abdurrahman, MA memberikan tausiyah mengenai ukhuwah dan kebangkitan. “Ketika kita bicara tentang ukhuwah, ketika bicara kebangkitan, kuncinya sebenarnya satu, yaitu pemikiran. Yaitu aqidah, karena aqidah itu hakikatnya adalah pemikiran,” tutur beliau.
Pimpinan Majlis Syaraful Haramain ini menjelaskan bahwa ukhuwah islam itu dibangun berdasarkan aqidah Islam. Demikian juga kebangkitan umat islam.
Menurut beliau, aqidah Islam harus menjadi kaidah berpikir dalam menentukan mana yang haq dan mana yang bathil. Umat Islam tidak bisa bangkit saat ini karena penjajah menggunakan anteknya untuk menyesatkan pikiran umat sehingga kebingungan menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Akibatnya umat Islam mudah diadudomba sementara penjajah dengan leluasa bisa menguasai umat Islam.
“Aqidah Islam harus kita jadikan sebagai tolak ukur, sebagai kaidah berpikir kita. Itu tidak ada hubungannya dengan profesi kita, apakah kita menjadi dokter, ulama, politisi ataukah kita menjadi apa pun,” tukas beliau.
Karena itu, lanjut beliau, umat Islam akan bisa bangkit jika aqidahnya benar, yang akan membangun kerangka berpikir untuk tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, mana yang teman mana yang musuh serta bagaimana bersikap kepada teman dan bagaimana bersikap kepada musuh.
“Semoga profesi-profesi yang kita geluti justru tidak menghalangi kita untuk bangkit melakukan perlawanan terhadap apapun bentuk penyesatan opini termasuk penjajahan yang dilakukan kepada negeri kaum muslimin,” harap beliau.
Da’i yang telah banyak menulis buku ini tampil dalam sesi tausiyah ulama di acara Silah Ukhuwah Nasional Tenaga Kesehatan muslim pada 23 Juli 2017 lalu. Acara yang diselenggarakan HELPS ini bertempat di Gedong Joang 45 Jakarta Pusat dan mengambil tema “Peran Tenaga Kesehatan Muslim untuk Kebangkitan Umat”.[]