“Kondisi umat saat ini seperti pohon yang akarnya busuk sehingga buah yang didapatkan pun ikut busuk juga” tandas Ulama kharismatik yang akrab dipanggil Gus Nur sambil mengangkat pot bunga sebagai contoh.
“Akar tersebut perumpamaan dari sistem landasan busuk seperti kapitalisme, liberalisme, komunisme. Akhirnya rakyat mau tidak mau mendapat buahnya yang busuk juga seperti riba dimana-mana termasuk BPJS itu,” lanjut beliau.
Gus Nur adalah pimpinan pondok pesantren Tahfidz Qur’an Karomah di Palu yang belakangan naik daun lewat berbagai media sosial. Beliau berkesempatan hadir pada acara Silah Ukhuwah Nasional Tenaga Kesehatan Muslim yang digagas oleh HELPS pada 23 Juli 2017 di gedong joang 45 Jakarta Pusat.
Acara yang mengusung tema “Peran Tenaga Kesehatan Muslim untuk Kebangkitan Umat” itu dihadiri ratusan peserta tenaga kesehatan dari Aceh hingga Papua. Beragam acara mewarnai perhelatan akbar tersebut, mulai dari talkshow bersama tokoh-tokoh kesehatan yang menginspirasi, seminar menggagas kesehatan Islam, launching buku, hingga tausiyah dari ulama untuk tenaga kesehatan.
Dalam sesi tausiyah beliau sempat bergurau alasan kenapa dia diundang juga di acara pertemuannya para profesional kesehatan ini. “Ada yang perlu saya koreksi” kata beliau, “Saya sebenarnya juga seorang tenaga kesehatan. Banyak kok jamaah yang berobat ke saya dengan meminta air,” seloroh beliau, “Tapi sepertinya saya perlu banyak belajar juga di sini… sepertinya nggak cukup dengan air dan doa saja”
Beliau juga berharap dapat diundang lagi pada pertemuan HELPS berikutnya. “Karena saya yang butuh acara seperti ini. Saya bisa membiayai keberangkatan saya sendiri kok, jadi gak perlu uang transport macam-macam. Cukup beritahukan saja kapan dan dimana acaranya.”[]