“Berkumpulnya insan tenaga kesehatan dalam acara Silah Ukhuwah Nasional Tenaga Kesehatan Muslim yang diselenggarakan oleh HELP-S memberikan kesadaran tentang urgensi penerapan syariat Islam secara menyeluruh terutama di bidang kesehatan di tengah carut marut dunia kesehatan saat ini.”
Dr. Andi NZ (Praktisi Kesehatan Jambi)
“Acara Silah Ukhuwah HELP-S merangkul heterogenitas profesi tenaga kesehatan, untuk saling mengisi dengan mengedepankan islam secara konsep dan teknis praktis pada bidang kesehatan.”
Dwi Kirana, AMD. Rad. (Radiografer RSD Soebandi Jember)
“Saya jauh-jauh datang dari Balikpapan ke Jakarta demi acara seminar dan launching buku pertama HELP-S. dan ini pengalaman pertama saya berada di ibukota negara dan pertama kalinya mengikuti acara kesehatan yang tidak hanya membahas masalah kesehatan tapi juga solusi holistik sampai ke tingkat sistem karena akar permasalahan Indonesia adalah sistem yang salah.. Acara yang luar biasa yang tidak hanya menyatukan berbagai profesi kesehatan dan penyehat alternatif, tapi juga menyertahakan “penyehat rohani “ yaitu para ulama. Kekurangan terbesar acara ini mungkin adalah kurangnya peserta tapi mungkin memang sunnatullah bahwa perubahan besar diawali oleh sedikit orang yang istiqamahmenggerakkan orang banyak. Insya Allah.”
Dr. Nurprianto, (Balikpapan)
“Sangat bersyukur sekali bisa hadir di acara silah ukhuwah Nasional HELPS dan bertemu ratusan tenaga kesehatan dari seluruh penjuru Indonesia yang memiliki visi yang sama: kebangkitan umat. Selain itu materi-materi yang dipaparkan baik sesi talkshow maupun seminar sangat inspiratif dan menambah semangat serta optimisme bahwasanya tenaga kesehatan dapat ikut membidani kejayaan baru bagi umat Islam. Semoga acara ini dapat terus berlanjut dan tentunya ada tindak lanjut yang nyata di kehidupan sebenarnya.”
Dr. Ahmad Adityawarman, (Kandangan, Kalimantan Selatan)
“Alhamdulillah saya berkesempatan menghadiri kegiatan perdana yang sangat luar biasa yang diselenggarakan oleh HELP-S, yang mana acara tersebut sangat bermanfaat bagi kami yaitu praktisi Penyehat Tradisional atau sering disebut herbalis. Nuansa ukhuwah Islamiyyah sebagai tenaga kesehatan muslim yang memiliki tujuan yang sama yaitu membawa kebaikan bagi ummat Islam Indonesia khususnya dan umumnya bagi seluruh rakyat Indonesia yang mana jika syariat Islam ditegakkan di bidang kesehatan maka diyakini akan membawa kemaslahatan bersama, ilmuwan muslim yang bisa menciptakan obat-obatan halal bagi umat Islam, memperbaiki sistem pengobatan dari hulu ke hilir sehingga secara komprehensif perbaikan demi Indonesia tercinta bisa terwujud. Saya berharap acara seperti ini dapat terus dilaksanakan di berbagai daerah dan bisa menghimpun lebih banyak lagi tenaga kesehatan muslim di belahan daerah lain. Semoga Allah SWT terus meridhoi dan memudahkan segela rencana kita semua.”
Ust. Andi Hasbi AlHajjam (Ketua Divisi Herbalis GNPF MUI, Founder Rumah Terapi 212)
“Dunia kesehatan tidak hanya menghadapi masalah seputar morbiditas dan mortalitas kesehatan sebagai suatu subsistem kehidupan sangat dipengaruhi oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum. Seorang muslim percaya bahwa Allah SWT telah menyediakan obat untuk segala penyakit. Akan tetapi bila angka kesakitan sangat tinggi dan banyak pasien yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan maka bisa jadi masalahnya tidak hanya seputar ilmu pengetahuan tapi ada faktor lain yang mempengaruhinya.
Silah ukhuwah tenaga kasehatan muslim yang diselenggarakan oleh HELP-S membuka wawasan baru bahwa ideologi kapitalisme di dunia menjadikan maslaah kesehatan menjadi objek ekonomi dengan prinsip “ada uang ada barang”, selain itu kesehatan pun dijadikan alat untuk menjajahsebuah bangsa. Hal ini tidak bisa dibiarkan. Tenaga kesehatan harus maju, berfikir luas dan berani menambah rutinitas mengurus pasien dengan melakukan perubahan sistem kesehatan untuk kemaslahatan umat manusia. HELP-S menjadi wadah yang tepat bagi tenaga kesehtan untuk melakukan itu semua.”
Ilman Silanas, Apt, M.Kes. (Apoteker RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung)
“Alhamdulillah, telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk hadir di forum yang mulia dan dihadiri oleh orang-orang pilihan yang mana mereka adalah praktisi kesehatan sekaligus aktivis Islam. Semoga forum berikutnya bisa diadakan kembali dengan mengangkat satu topik terhangat, bisa menambah khazanah keilmuan dan keimanan serta menjalin persaudaraan sesama praktisi kesehatan dan aktivis Islam se Nusantara. Tetap semangat.”
Dr. Pebrian Jauhari, Sp.U (dokter spesialis urologi, Mataram)
“Acara silah ukhuwah yang diadakan HELPS sangat semarak dengan dihadiri banyak tokoh muslim dengan konten yang sangat inspiratif. Ada dr. Jose Rizal yang berkisah tentang pengalaman medisnya di medan konflik, dr. basbeth yang menjelaskan tentang gurita kapitalisme di dunia kesehatan, dan lainnya.. tapi bagi saya yang paling berkesan adalah kehadiran Pak Ismail Yusanto sebagai tokoh yang sering dibicarakan akhir-akhir ini. Tanpa membahas terkait kriminalisasiterhadap ormas, pak Ismail menyatakan dukungannya terhadap langkah yang diambil HELPS dalam upaya tenaga medis melakukan perubahan. Dengan semakin carut-marutnya negeri, silah ukhuwah ini menjadi angin segar pertanda kemungkaran tak akan selamanya menang. Saatnya tenaga kesehatan turut andil dalam perubahan.”
Dr. Bayumi Rahman (Palembang)
“Alhamdulillahirabbil ‘alamiin.. adalah kata yang pantas untuk sebuah nikmat luar biasa dapat bergabung bersama HELPS. Bagaimana seorang praktisi kesehatan tidak hanya duduk di balik meja, tapi juga memilki peran yang besar sebagai garda terdepan dalam menopang tegaknya Daulah Islamiyyah dari segi kesehatan. HELPS adalah sebuah wadan dan terobosan baru bagi praktisi kesehatan untuk duduk bersama mencari solusi dari lingkar sudut pandang dengan pikiran yang maju, kreatif dan berakhlak dalam mengatasi cerut marut dunia kesehatan akibat gurita kapitalis yang telah mencengkeram erat sendi-sendi kesehatan.”
Dr. Harsono (Sorong, Papua)
“Silah ukhuwah tenaga kesehatan muslim yang digagas teman-teman HELPS sangat inspiratif, menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. Walau bekerja sebagai tenaga kesehatan, aktivitas dakwah harus senantiasa jalan. Karena kebenaran butuh pendukung. Dukungan akan muncul jika aktivitas dakwah tetap berjalan. Salam.”
Dr. Zulfatmah, SpOG, (dokter kebidanan dan kandungan, Sulawesi Barat)
“Acara Silah Ukhuwah Tenaga Kesehatan Muslim se-Indonesia yang diadakan oleh HELP-S sangat mengakomodir dan menyatukan potensi tenaga kesehatan muslim yang ideologis dan sadar akan esensi persatuan dan kebangkitan umat islam. Go Ahead HELP-S… Allahu Akbar!”
Dr. Fauzan Azhari, Sp.KK (dokter Kulit Kelamin, Makassar)
“Alhamdulillah, selamat dan sukses kepada HELPS atas terselenggaranya Silah Ukhuwah Nasional Tenaga Kesehatan Muslim di Jakarta 23 Juli 2017. Semoga bisa semakin banyak tenaga kesehatan muslim yang tersadarkan dan ikut berjuang dalam mengambalikan kebangkitan umat dengan Islam dan Syariah. Karena Islam dan Syariah adalah obat dan solusi bagi negeri ini.”
Ahmad Lukman Hakim, S.Ked (Koass FK UNAIR, Surabaya)
“HELPS untuk ke dua kalinya mengadakan acara yang berbeda dari sebelumnya. 1. Dihadiri profesional kesehatan yang mengaplikasikan keprofesiannya bukan hanya buat pasien tapi buat umat. 2. Memeparkan potret kelam pendidikan kesehatan terkuak sangat nyata tapi tanpa daya buat mengubahnya karena sudah menjadi sebuah sistem. 3. pengobatan terkini tidak terlepas dari kimiawi tetapi sekarang juga kaya ragam fitofarmakanya dan sumbernya berlimpah di Negara Indonesia ini, Cuma tidak terkelola dengan baik bahkan bahan bakunya dijual keluar, 4. Islam sejak Rasulullah menyuruh ummat Islam untuk berobat jika sakit. Menjadikan teamworktenaga kesehatan lintas profesi saat ini (HELP-S) bisa berbuat lebih dan bersinergi karena banyak ummat yang tidak mendapatkan layanan kesehatan di masa kapitalisasi kesehatan.”
Fakhrudin Noor, S.KM, M.Kes (RSUD Idaman, Banjarbaru, KalSel)
“Acara yang luar biasa. Belum pernah saya melihat ulama dan tenaga kesehatan serukun ini, membicarakan solusi sistemik bagi krisis multidimensi yang melanda bangsa kita. HELP-S telah memberikan warna baru dalam wacana kesehatan.”
Dr. T Reni Y (Bogor)
“Bagus.. lanjutkan … dan kedepankan tentang kemanusiaan”
Siti Khoeriah, AM.Keb (bidan, ciamis)
“Alhamdulillah bisa hadir di Silah Ukhuwah Nasional Tenaga Kesehatan. Point utama pesan dr Siti Fadilah: tenaga kesehatan harus sadar serta faham politik kesehatan. Dan dari dr. Joserizal: resiko perjuangan sebagai dokter untuk umat menjadi tantangan. Insya Allah ada Allah bersama kita. Tolonglah agama Allah dengan menolong umat di medan kesehatan, Insya Allah Allah bantu kuatkan kita. Join yuk rekan-rekan kesehatan di HELP-S.. bersama bersinergi karena Allah..”
Imanda, MPH (Yogyakarta)
“Alhamdulillah, kami berkesempatan untuk hadir di acara HELPS yaitu silah ukhuwah nasional tenaga kesehatan muslim di Jakarta. Sungguh acara yang sangat langka, dimana kita sebagai petugas kesehtan diarahkan tidak hanya mementingkan pasien secara individu, tapi juga peduli dengan umat secara keseluruhan. Karena sejatinya sakitnya individu saat ini adalah karena sebuah sistem yang belum rahmatan lil alamin melanda umat Islam secara keseluruhan sehingga angka kesakitan yang terus semakin meningkat khususnya penyakit tidak menular yang diakibatkan gaya hidup yang semakin tidak manusiawi. Acara ini juga menjembatani seluruh nakes dari berbagai bidang termasuk herbalis untuk bertemu sehingga dapat mensinergikan dan menjadikan lebih baik modalitas yang ada di lingkungan sekitar kita. Dan yang paling saya rasakan (paling penting) adalah sebuah atmosfir ukhuwah islamiyyah dalam ikatan aqidah dari kawan-kawan nakes yang tidak ada batas antara nakes satu dengan yang lain (ashabiyyah), Ini adalah media untuk menyampaikan bahwa mendakwahkan islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam.”
Mulia Hakam, S.Kep, M.Kep, Ns (Jember)
“Luar biasa. Tanda tanda kembalinya kejayaan Islam kian nampak. Meninggalkan segala kesibukan, melepaskan sekat sekat profesi. Berkumpul bersama dalam satu visi misi yang sama antar profesi kesehatan dalam satu ikatan akidah. Hanya semata menggapai ridho Allah. Satu kata :Allahu Akbar!”
Choirudin Syam, Apt (Blora, Jawa Tengah)