23 Juli 2017, bertempat di gedong joang 45 Jakarta Pusat, HELPS mengadakan silah ukhuwah nasional tenaga kesehatan muslim. Acara yang mengusung tema “Peran Tenaga Kesehatan Muslim untuk Kebangkitan Umat” itu dihadiri ratusan peserta tenaga kesehatan dari aceh hingga papua. Beragam acara mewarnai perhelatan akbar tersebut, mulai dari talkshow bersama tokoh-tokoh kesehatan yang menginspirasi, seminar menggagas kesehatan Islam, launching buku, hingga tausiyah dari ulama untuk tenaga kesehatan.
DR.dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menjadi salah satu tokoh yang ditampilkan mengingat kegigihannya semasa menjadi menteri untuk melawan kezaliman dari NAMRU-2 dan akhirnya karena perlawanannya tersebut, beliau diganjar dengan penjara. HELPS berkesempatan mewawancarai beliau untuk disampaikan kepada khalayak yang hadir di acara HELP-S. Berikut petikan wawancaranya:
HELPS : “Ibu adalah orang yang kami lihat sangat vokal. Bisakah diceritakan sedikit karena kasus apa ibu harus menerima masa tahanan 4 tahun penjara?”
Dr. Siti Fadilah : “Ya beginilah… Untuk kasus sekarang ini yang menonjol ada dua kasus. Yang pertama saya ditahan karena dituduh membantu orang lain untuk korupsi. Nah yang korupsi hanya 2,5 tahun dengan potong masa tahanan dan sekarang bebas berkeliaran sementara saya 4 tahun penjara tanpa potong masa tahanan.”
“Yang kedua adalah saya dituduh menerima uang 1,3 milyar padahal yang dianggap pemberi uang ke saya tidak mengakuinya. Semua bukti di pengadilan menunjukkan saya tidak bersalah tapi fakta pengadilan ini diabaikan oleh hakim”
HELPS : “Kalau boleh kami tahu apa motivasi ibu sehingga selalu vokal selama ini?”
Dr. Siti Fadilah : “Kenapa saya begitu karena pertama saya adalah orang yang tidak bisa melihat ketidakadilan tapi justru saya mendapat ketidakadilan. Yang kedua karena saya adalah orang yang berani menentang kapitalisme global di bidang kesehatan yang sekarang mencengkeram Indonesia. Dorongan saya jelas keimanan saya. Kalo akhirnya saya harus begini, ini kan takdir. Nah takdir itu kan ndak akan terjadi kalo Allah tidak ridho. Jadi ya inilah penggalan waktu yang harus saya jalani. Justru disinilah saya bisa menghapalkan AlQur’an. Saya hafal surah alwaqiah, yasin, ArRahman.. yang dulundak pernah bisa. Tapi ya itulah.. penggalan waktu yang harus dilalui. Saya tahu ini kan pesanan… coba tiba-tiba nama Amien Rais muncul.. padahal ga ada sangkut pautnya.. ya kan?
HELPS : “tentunya dalam melakukan aktivitas itu ibu merasakan ada tekanan. Nah, bagaimanan ibu bisa menghadapinya dengan tenang?”
Dr. Siti Fadilah : “Saya ndak takut. Saya biasa saja. Anda lihat kan saya segar bugar gini.. Yang saya takutkan adalah saya takut kehilangan spirit saya dalam menentang kedzaliman, menentang ketidakadilan dan menolong kemanusiaan”
HELPS : “Apa harapan ibu untuk tenaga kesehatan yang lain?”
Dr. Siti Fadilah : “Pertama, Tenaga kesehatan muslim itu harus mengenal peta politik kesehatan dunia. Kenapa? Karena saat ini kesehatan dikuasai oleh kapitalisme dan Islam dijadikan sasarannya. Kesehatan adalah senjata yang paling ampuh untuk menjajah negara lain. sementara Indonesia adalah negara yang paling seksi. Kenapa? Karena Indonesia itu negara muslim terbesar, penduduknya pinter-pinter dan Islamnya maju. Kedua, Harus ada perubahan mindset pada tenaga kesehatan muslim. Karena saat ini banyak tenaga kesehatan muslim yang mindsetnya justru membunuh umat Islam”[]