Dalam salah satu sesi diskusi di silah ukhuwah nasional tenaga kesehatan muslim, DR. Kintoko, M.Sc, Apt menyatakan bahwa kapitalisme telah merambah di semua lini termasuk dalam dunia farmasi.
“Sebanyak 96% bahan aktif obat semuanya impor dari china dan India masing-masing 60% dan 30%. Sedangkan 10% dari Eropa dan Amerika. Padahal, Indonesia memiliki cukup sumber bahan baku pembuatan obat, seperti parasetemol.”
“Kebutuhan bahan baku parasetamol salah satunya benzen, dimana pertamina menghasilkan 126.000 ton per tahun. Sedangkan untuk membuat sebanyak 10000 ton parasetamol hanya butuh 50000 ton benzen. Nyatanya pemerintah hingga 70 tahun merdeka belum juga membuat parasetamol dimana kebutuhan nasionalnya sebanyak 4500 ton per tahun. Justru benzen malah diekspor ke China dan selanjutnya oleh China dibuat parasetamol lalu dijual kembali ke Indonesia dengan harga 4 USD per 1 kg. Ironis bukan? Pemerintah berpikir dengan pola dagang.” Tuturnya kepada para hadirin.
Intelektual muslim yang rutin menjadi narasumber di harian republika mengulas masalah herbal ini menyatakan herbal berpotensi dikembangkan sebagai obat guna mendukung kedaulatan obat nasional. Pertama, 65% obat-obatan modern berasal dari herbal, misalnya aspirin awalnya berasal dari Salix alba, Taxol untuk antikanker payudara asalnya dari Taxus Bravifolia. Kedua , herbal tepat digunakan untuk penyakit metabolik degeneratif, dimana ini bisa didasarkan pada bukti empiris maupun ilmiah.
“Tentunya ini butuh adanya integrasi antara riset yang dibiayai dari sistem ekonomi Islam. Saya dan tim sanggup saja mengadakan obat-obatan ini… tapi mana biayanya… ? Jadi, ekonomi syariah menjadi solusi pembiayaan riset untuk mengembangkan obat menuju kedaulatan obat nasional.” Pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, 23 Juli 2017, bertempat di gedong joang 45 Jakarta Pusat, HELPS mengadakan silah ukhuwah nasional tenaga kesehatan muslim. Acara yang mengusung tema “Peran Tenaga Kesehatan Muslim untuk Kebangkitan Umat” itu dihadiri ratusan peserta tenaga kesehatan dari Aceh hingga Papua. Beragam acara mewarnai perhelatan akbar tersebut, mulai dari talkshow bersama tokoh-tokoh kesehatan yang menginspirasi, seminar menggagas kesehatan Islam, launching buku, hingga tausiyah dari ulama untuk tenaga kesehatan.[]