Catatan Tim Medis 212 Semua Karena Pertolongan Allah

0
1341

By. Alfiyah karomah, S.Tr.kes

Alhamdulillah, mungkin kata itu yang mampu mewakili perasaan saya hari ini. Rasa syukur yang membuncah ini, saya haturkan bagi Sang Pemilik Hati manusia. Sehingga kami berkumpul dengan penuh suka cita di sini

Masha Allah, 7 atau 10 juta jiwa punya cerita di sana. Saya tarik kesimpulan, semua tentang pertolongan. Iya, pertolongan Allah nampak nyata di pelupuk mata. Tanpa tabir. Maka benar Firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 160:

Yang Artinya:” Jika Allah menolong kamu maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan) maka siapakah yang dapat menolong kamu(selain dari Allah) setelah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang mukmin bertawakkal.”

Pagi, senyum sumringah menyapa kami tim medis saat kami bertanya kepada peserta,

“Assalamu’alaikum, ibu2, Sehat semua?? Apakah ada yang sakit dan membutuhkan pertolongan”

“Alhamdulillah sehat mbak!!” Rata2 jawaban itu terlontar penuh semangat membara dari ibu2 yang sering dijuluki the power of emak2 ini

Masha Allah, mulai dari yang muda sampai yang sepuh, meski wajah tampak lelah. Tak ada yang manja. Kebahagiaan dan Semangat ukhuwah mereka mungkin yang membuat tubuh mereka sehat dan semangat mengikuti acara

Atau bisa jadi, ini adalah do’a mereka yang di rumah, sehingga para malaikat melindungi jiwa dan raga mereka

Kami tim medis syari’ah tak menyerah. Kami sisir mulai dari depan stasiun gambir hingga kedubes Amerika. Siapa tahu ada yang membutuhkan bantuan

Semangat kami adalah semangat melayani. Lillah. Karena memang begitulah mindset Islam. Jangan sampai kami mendholimi mereka. Karena tak tersentuh bantuan medis

Iya, masih pagi. Sekitar jam 07.00 ke atas kami menyisir. Alhamdulillah aman terkendali

Kami tau ini hanya prolog. Kami tahu konsekuensi medisnya apabila  jutaan orang dikumpulkan. Dan apabila hari mulai terik. Kemungkinan besar yang kami hadapi adalah syok, sunstroke, hipoksi

Kami, kembali ke posko, melaporkan. Alhamdulillah, daerah amanah kami aman terkendali. Dan beristirahat sejenak.

Menanyakan kabar Aqilah di sela2 tugas. Memastikan Ia baik2 saja

Tak berlangsung lama, pasien mulai berdatangan di posko. Baru sadar dari pingsan dan mengalami Hipoksia.  Nasi yang baru beberapa suap tak saya sentuh lagi. Kami mulai bergerak agar mereka segera pulih kembali

Masha Allah, teman2 medis, berbagai profesi bahu membahu memberi pertolongan sesuai kapasitas. Tak ada yang dominan. Kami sinergi

Sekitar pukul 10.00, mulai ada laporan, banyak yang jatuh pingsan di daerah depan gedung MNC, mereka dari stasiun Gondangdia. Karena massa yang semakin padat dan matahari yang mulai terik

Saya, 1 orang perawat, 1 orang dokter dan 1 orang bidan diterjunkan kesana. Setelah berkordinasi dan mengatur strategi. Memastikan tak ada posko medis terdekat di sana. Kamipun ke sana

Ditemani 2 ustadz dari tim keamanan. Kami menyibak kerumunan

Ada yang menarik di sini. Orang penuh dengan kesadaran yang ikhlas dan bersabar yang mengikuti acara ini. Kami dengan mudah melawan arus kerumunan.

“Beri jalan beri jalan! MEDIS!”

Masha Allah kami mudah melewati kerumunan massa dengan cepat. Mereka secara otomatis dan penuh kerelaan mempersilahkan kami lewat dengan mudah

Dan benar, tak jauh dari gedung MNC, kami menemukan pasien yang telah 2 kali pingsan. Masha Allah si Ibu, lagi hamil dan bawa dua anak yang masih kecil2. Allahu Rabbi!! Saya sampai ingin menangis menceritakan ini. Beliau sama sekali tak menyesal mengikuti aksi. Meski 2 kali terjatuh. Nampak keridhoan. Pasrah saja, dengan tindakan medis yang kami lakukan

Dan kami ketika memberikan pertolongan, masih tak ingin menginjak rumput dan tanaman. Meski dalam penanganan KGD itu sangat diperbolehkan untuk mengevakuasi pasien

Setelah pulih, kami jalan, dua teman kami terpisah. Tinggal saya dan seorang dokter. Padahal strategi kami. Kami harus berempat agar mudah mengevakuasi. Tapi skenario Allah lebih tepat. Allah mengarahkan Dua teman kami di area stasiun gondangdia. Dan benar!! Banyak yang pingsan di sana. Mereka lebih dibutuhkan di sana

Tinggal saya dan seorang dokter. Kami bersinergi menangani. Dan memilih stand by di area gedung MNC. Dan benar!! Tak berapa jauh dari sana. Banyak yang pingsan dan hipoksi. Dengan bekal senjata saya. Alhamdulillah mereka cepat pulih dan tak perlu evakuasi ke posko. Yang ketika kita kesana. Jauh tidak memungkinkan

Kami bekerja sama dengan peserta aksi yang luar biasa. Akhirnya membuat ‘posko’ dadakan di sana. Berbekal kain2 sorban para ustadz dan payung ibu2. Mereka bahu membahu memayungi kami yang sedang memberi pertolongan medis. Ada yang membuat aliran udara. Bahkan ada yang naik ke atas mobil mengibarkan Ar Roya untuk memberi tahu massa bahwa di bawah ada kami yang sedang memberi pertolongan medis

Sungguh!! Apabila dilihat dari kacamata manusia. Kami akan lelah. Tapi Sungguh, Seolah2 energi kami tak ada matinya. Terus dan terus menyala. Lillah

Allah dengan skenario cantiknya menampakan kepada kami ke Maha KuasaanNya. Potret kecil apabila sistem Islam dalam wujud syariah itu diterapkan. Dari sisi medis saja. Kita akan paham, betapa hebatnya peraturan Islam. Peserta yang hatinya terpaut kepada Allah. Petugas yang Lelahnya karena Allah. Orientasinya hanya kepada Allah. Dengan aturan2 dari Sang Maha Benar. Memunculkan keteraturan yang luar biasa

Bagaimana mungkin, ini dikatakan tidak bisa diterapkan? Intoleran?

Peraturan Islam datang dari Allah melalui Rasul-Nya. Allah yang Maha benar. Yang Maha mengetahui yang dhohir maupun yang Ghoib. Yang menciptakan kita dengan detail yang luar biasa. Maka, tak mungkin memberikan aturan yang salah

Hingga tinggal menunggu waktu. Detik kemenangan itu akan tiba. Islam dengan institusi Khilafahnya akan tegak berdiri. Kokoh melindungi setiap warga negaranya. Muslim maupun non muslim

Insha Allah.. Insha Allah

Wallahu alam bis shawab

#catatantimmedis212
#catatanakupunkturis
#Islamyes!IslamKaffahHarus
#KamiinginhidupdenganLaaillahaaillallah
#Help-S
#Islamhargamati
Sabtu, 2 Desember 2018
With love

LEAVE A REPLY